Majelis Sabilillah-Mutiara hikmah Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi (Simthud Duhror)
Perhitungkanlah Umurmu !
Pada hari senin awal Muharam tahun 1326 h di Masjid Ar-Riyadh di kota Sewun Hadramaut, setelah pembacaan Q.S. Arrahman dan hadits Baginda Rasulullah SAW, beliau Al Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al Habsy ra berkata: Sunnah nabi SAW telah mengajak dan memanggil kita, begitu pula kitab Allah SWT yaitu Al Qur`an telah menuntun kita agar kita senantiasa ber-amar ma`ruf nahi munkar. Barangsiapa memenuhi panggilan-Nya maka sungguh ia amat beruntung. Kejayaan dan kebahagiaan akan ia raih di dunia sampai di akhirat kelak. Perhatikan!
Kalau kita tidak memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya, lalu kita kan memenuhi panggilan siapa? Apakah kita akan mendatangi panggilan hawa nafsu kita? Atau kita akan mengindahkan panggilan setan?
Saat ini kelalaian telah menyebar dan merata dimana-mana. Banyak anak manusia telah terjangkit kebekuan hati. Jika anda sekalian menggunakan sisa umur anda, gunakanlah untuk berbuat ketaatan kepada-Nya! Kesempatan tak akan datang dua kali. Umur kita makin lama makin habis dan makin mendekati liang kubur.
Coba perhitungkan umur kita! Apa yang sudah kita lakukan? Tak ada yang dapat kita lakukan untuk Islam.
Anda yang telah 50 tahun, apa yang telah anda lakukan pada sisa umur anda sekarang? Lutut anda tidak sekuat dulu, penglihatan anda tak setajam dulu, pendengaran anda mulai rusak, kekuatan anda melemah, wajah anda pun telah keriput, kembalilah kepada Allah! Bertaubatlah kepada Allah!
Di zaman kita saat ini setiap manusia hendaknya memperbarui taubatnya disetiap tarikan nafasnya, karena begitu banyak kerusakan, kedzoliman, kebekuan hati dan keberanian menantang perintah Allah sebagai Tuhannya. Aku berharap mudah-mudahan Allah SWT melindungi kita dari segala kerusakan dan kebekuan hati dan semoga Allah menjaga hati kita agar jangan sampai berpaling dari-Nya, amin. Mari kita ucapkan:
تُبْÙ†َا Ø¥ِÙ„َÙ‰ الله Ù…ِÙ†ْ جَÙ…ِÙŠْعِ اْلمَعَاصِÙŠ ÙˆَالذُّÙ†ُÙˆْب ÙƒَبِÙŠْرِÙ‡َا ÙˆَصَغِÙŠْرِÙ‡َا, الله ÙŠَÙ‚ْبَÙ„ْ Ù‡َØ°ِÙ‡ِ التَّÙˆْبَØ© Ù…ِÙ†ِّÙŠ ÙˆَÙ…ِÙ†ْÙƒُÙ…ْ, الله ÙŠَÙ†ْظُرْØ¥ِÙ„َÙ‰ بَÙ„َدِÙ†َا Ù‡َØ°َا ÙˆَÙŠُØْÙŠِÙŠ Ù…َامَاتْ Ù…ِÙ†ْ Ù…َعَالِÙ…ِ الدّÙŠْÙ†ْ ÙˆَÙŠُØْÙŠِÙŠ Ù…َامَاتْ Ù…ِÙ†َ اْلعِÙ„ْÙ…, ÙˆَÙŠُÙƒَØ«َّر العُÙ„َÙ…َاءِ ÙˆَاْلمُتَعَÙ„َّÙ…ِÙŠْÙ†
Satu amal kebaikan yang kita lakukan karena Allah SWT pasti akan dibalas oleh-Nya denga seribu kali lipat pahala yang agung. Itulah amal seorang hamba Allah yang mendapatkan taufiq-Nya, ia mau mendengarkan nasihat yang diberikan kepadanya, kemudian ia mengamalkan nasihat tersebut di dalam amal kehidupan sehari-hari dan ia tidak beramal kecuali hanya mengharap ridho-Nya semata.
Adapun hamba yang terhina dan diharamkan dari taufiq-Nya, tatkala ada orang yang menasehatinya, ia pun berpaling. Walau seribu kali anda menasehatinya, tetap saja hatinya berpaling dari yang haq. Ketahuilah, orang seperti ini adalah orang yang dibenci oleh Allah SWT, Allah berpaling darinya di dunia dan akhirat.
Jika hati kita biarkan rusak, maka ia akan berkarat dan cerminnya pun akan menjadi keruh, sehingga saat diberi nasihat, maka nasihat itu tak akan membekas sedikitpun dan bahkan ia menolak nasihat-nasihat itu.
Perhatikan wahai saudara-saudaraku! Apa yang menyebabkan rusak dan keruhnya hati? Tiada lain sebabnya adalah usaha dan kerja yang tidak mengikuti ajaran syari`at Baginda Nabi Muhammad SAW, sehingga yang dihasilkan adalah harta yang subhat bahkan haram.
Firman Allah SWT:
ÙƒَÙ„َّا ۖ بَÙ„ْ ۜ رَانَ عَÙ„َÙ‰ٰ Ù‚ُÙ„ُوبِÙ‡ِÙ… Ù…َّا Ùƒَانُوا ÙŠَÙƒْسِبُونَ
Berusahalah untuk menghilangkan karatnya hati ! jadikan hati anda sekalian hati yang bersih, hati yang suci !.
S
emoga Allah SWT menghilangkan karatnya hati kita dan menyucikannya dari dari cinta dunia dan segala syahwat serta kelezatan dunia yang dapat melupakan-Nya.
Lihatlah!! Dunia telah memperlihatkan permainannya. Orang-orang yang kita cintai telah kembali menghadap kepada Allah SWT tanpa membawa sedikitpun dari hartanya, tidakkah hal itu kalian saksikan? Di antara kalian ada yang mengantarkan ayahnya kekuburnya, diantara kalian ada yang telah mengantarkan ibu kandungnya ke tempat peristirahatannya yang terakhir, di antara kalian ada yang telah mengubur putranya atau putrinya, di antara kalian ada yang telah mengusung jenazah istrinya dan lain sebagainya.
Mereka semua telah kembali, mereka semua telah berpulang keharibaan Allah SWT, apa yang mereka dapatkan di sana? Apakah mereka mendapat nikmat atau bahkan mereka mendapat adzab kubur? Tak ada satupun dari kita yang mengetahui akan hal itu. Kita pun akan mengalami hal yang sama seperti mereka, tentunya tak akan ada yang kuat bila kita kembali kepada Allah SWT, lalu kita dihadapkan pada perkara yang menyulitkan. Sangat tersiksa bagi mereka para penduduk Neraka saat mereka mendapat murka Allah SWT di Neraka dan sungguh sangat bahagia dan nikmat bagi mereka para penduduk Surga, saat mereka mendapat ridho Allah SWT di Surga-Nya. Bersungguh-sungguhlah anda sekalian untuk beramal shalih yang dapat mendatangkan ridho Allah dan Rasul-Nya.
Mereka yang benar-benar mengabdikan dirinya kepada Allah SWT, balasannya yang didapat adalah mereka merasakan nikmatnya Surga, padahal mereka masih hidup di alam dunia. Banyak sekali dari mereka itu yang kujumpai, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, sungguh saat mereka shalat mereka menikmatinya, tatkala mengaji AL-Quran mereka merasakan lezatnya, seperti orang-orang yang ingin meraih kenikmatan dunia, mereka Ahlullah ( para wali) lebih merasakan kenikmatan bermunajat dari pada mereka yang bergelut dengan harta dunianya. Allah SWT menyifatkan mereka dengan Firman-Nya:
“Sesungguhnya orang-orang yang berbakti kepada Allah benar-benar berada dalam Surga yang penuh kenikmatan”.
Alhamdulillah, bersyukurlah wahai saudara-saudaraku kepada Allah SWT, bahwa kita mempunyai Tuhan yang Maha Rahmat dan kasih sayang-Nya selalu terlimpah kepada kita, Dia tidak pernah menuntut kepada kita agar kita banyak beramal, akan tetapi Dia menerima amal kita yang kecil dan sedikit ini dan bahkan Dia membalasnya dengan berlipat-lipat pahala. Pintu-Nya selalu terbuka untuk kita, kapanpun kita datang kepada-Nya, pasti Dia menerima kita dengan kasih sayang-Nya.
Saudaraku! Janganlah anda habiskan umur anda dengan perbuatan dosa dan durhaka, karena setiap dosa yang diperbuat dapat menghapus pelakunya dari diwan (catatan) ahli surga. Janganlah setiap orang menganggap enteng dosanya! Allah SWT berfirman:
ÙˆَتَØْسَبُونَÙ‡ُ Ù‡َÙŠِّÙ†ًا ÙˆَÙ‡ُÙˆَ عِندَ اللَّÙ‡ِ عَظِيمٌ
Jangan pernah meremehkan dosa yang kecil, karena boleh jadi dosa kecil tersebut yang menggelincirkan anda kelak ketika berada diatas titian Shirathal Mustaqim (yang terbentang diatas api Neraka Jahannam).
Sayyidina Muhammad Al Baqir berkata kepada putranya Sayyidina Ja`far Asshadiq radhiyallahu `anhuma:
“Duhai anakku, sesungguhnya Allah SWT menyembunyikan perkara pada tiga perkara, yaitu:
Allah SWT menyembunyikan ridha-Nya pada amal ketaatan kepada-Nya.
Maka janganlah kamu sekali-kali meremehkan amal ketaatan sekecil apapun, karena bisa jadi ridha-Nya ada pada amal kebaikan itu. Allah SWT menyembunyikan murka-Nya pada amal kemaksiatan, maka janganlah kamu sekali-kali meremehkan amal kemaksiatan sekecil apapun, karena bisa jadi murka-Nya diturunkan pada amal kemaksiatan tersebut. Allah SWT menyembunyikan para wali-Nya (kekasih-Nya) pada diri hamba-hamba-Nya, maka jangan kau menghina salah seorang diantara mereka, karena kemungkinan orang yang kau hina atau kau remehkan adalah wali-Nya."
Kita memohon kepada Allah SWT, sebagaimana Dia mengumpulkan kita di waktu yang mulia ini untuk mengenang dan membaca perjalanan hidup kekasih-Nya, mudah-mudahan kita dipertemukan oleh Allah SWT dengan wajah beliau habibana Muhammad SAW. Amin ya Rabbal `alamin…
Wallahu A`lam….
0 Comments