Adalah wajib hukumnya bagi setiap muslim dan mukmin mengimani bahwa kelak di alam kubur akan ada pertanyaan dari dua malaikat Munkar dan Nakir kepada si mayit. Kedua malaikat ini sering kali digambarkan berwajah bengis dan menakutkan. Tak ayal, terkadang seseorang bertanya-tanya pada diri sendiri; mampukah ia kelak menjawab pertanyaan kedua malaikat kubur itu, sedang melihat fisik keduanya saja sudah terbayang begitu menakutkan?
Lain halnya dengan Sayyidina Umar bin Khattab. Ketika Rasulullah menjelaskan bagaimana wujud fisik menyeramkan malaikat Munkar dan Nakir sahabat yang ditakuti setan ini justru seakan hendak melawannya.
Imam Jalaludin As-Suyuthi dalam kitabnya Al-Hâwî lil Fatâwî menuliskan sebuah riwayat dari Al-Jazuli dalam kitab Syarhur Risâlah, bahwa satu ketika Rasulullah berbicara kepada para sahabat perihal Munkar dan Nakir. Digambarkannya malaikat Munkar dan Nakir akan mendatangi seorang mayit di kuburan dalam bentuk yang begitu menyeramkan; berkulit hitam, bengis, keras, dan sifat-sifat buruk dan menakutkan lainnya. Lalu kedua malaikat itu akan menanyai si mayit.
Mendengar penuturan Rasulullah itu Sayyidina Umar bertanya, “Rasul, apakah saat di kuburan nanti aku sebagaimana sekarang ini?”
“Ya,” jawab Rasul.
“Kalau begitu,” timpal Umar kemudian, “demi Allah akan aku lawan kedua malaikat itu!”
Konon, ketika Sayyidina Umar bin Khattab meninggal dunia putra beliau yang bernama Abdullah bermimpi bertemu dengannya. Dalam mimpi itu Abdullah menanyakan ihwal bapaknya di alam kubur.
Oleh Umar pertanyaan anaknya itu dijawab, “Aku didatangi dua malaikat. Keduanya bertanya kepadaku, siapa Tuhanmu, siapa nabimu? Aku jawab, Tuhanku Allah dan nabiku Muhammad. Lalu kepadanya aku tanyakan, kalian berdua, siapa Tuhanmu? Mendapat pertanyaan seperti itu kedua malaikat itu saling berpandangan. Salah satunya berkata, ini Umar bin Khattab. Lalu keduanya pergi meninggalkanku.”
Demikian lah Sayyidina Umar bin Khattab, ia tak hanya berani di dunia saja, tapi di alam kubur pun keberaniannya tetap kuat.
Kisah tentang orang-orang yang menjawab pertanyaan Munkar dan Nakir sebagaimana jawaban Umar di atas tidak sedikit. Banyak ulama dalam berbagai kitabnya yang meriwayatkan kisah-kisah semisal. Seperti Yazid bin Harun yang ketika ditanya kedua malaikat perihal siapa Tuhan dan nabinya, beliau menjawab, “Pertanyaan seperti ini diajukan kepadaku? Sementara delapan puluh tahun lamanya aku mengajarkan jawabannya kepada banyak orang.” Lalu kedua malaikat itu pergi meninggalkannya.
As-Suyuthi dalam kitabnya di atas menjelaskan bahwa ada segolongan orang yang kelak di alam kuburnya sama sekali tak ditanya oleh kedua malaikat Munkar dan Nakir seperti para syuhada, shidiqin, dan lainnya. Mungkinkah diri kita menjadi bagian yang dikecualikan itu? Wallahu a’lam. (Yazid Muttaqin/nuonline)
0 Comments