MENJAGA PIKIRAN KITA


Oleh: H. Moh. Isnaini Yulad

Untuk beribadah kepada Allah Swt. dengan sempurna diperlukan tubuh  atau badan yang sehat. Agar badan tetap sehat kita perlu menjaga makanan yang masuk ke tubuh kita. Tubuh yang sehat akan mempermudah kita melakukan ibadah kepada Allah juga akan mempermudah memperoleh kebahagiaan dan ketenangan hidup.Tak jarang kita melakukan diet demi kesehatan kita. Ungkapan Inggris : You are what you eat. Kita ditentukan oleh apa yang kita makan. Dalam agama kita ada anjuran untuk makan makanan yang halal dan toyib (baik). Firman Allah dalam Albaqarah : 2 : 168.



يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الأرْضِ حَلالا طَيِّبًا وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ (١٦٨)
 “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan,  karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu “.

Tidak hanya tubuh saja yang perlu makanan. Pikiran kitapun juga sama.Tapi terhadap pikiran kita, kadang kita lengah, tidak melakukan penyaringan atau diet terhadap informasi yang kita terima. Semuanya kita terima tanpa kita saring. Padahal menurut ilmu kesehatan modern, kesehatan fisik kita 80 % ditentukan oleh pikiran kita. Banyak orang yang sudah makan makanan yang hegines menurut kesehatan, sesuai dengan kadar yang ditentukan oleh dokter dan bergizi, tapi tetap saja sakit. Contoh : Seseorang yang pikirannya dipenuhi rasa ketakutan atau iri hati dan prasangka buruk kepada orang lain, biasanya kesehatannya buruk, meskipun ia sudah mati-matian melakukan diet. Mengapa demikian? Karena ia hanya menjaga makanan yang masuk lewat mulutnya saja, tidak menjaga makanan yang masuk lewat pikirannya. Dan inipun dapat kita alami.
            Padahal kita tahu, faktor non fisik, yaitu pikira kita turut berperan terhadap kesehatan fisik kita. Lewat pikiran kitalah perasan-perasaan resah, susah, gelisah, dan tidak bahagia terwujud. Perasaan-pikiran itu kemudian menghasilkan enzim-enzim yang berbahaya bagi tubuh kita.
            Oleh karena itu, banyak sekali kita temukan ajaran agama kita yang meyuruh kita untuk menjaga diri dari kehancuran, termasuk kehancuran pikiran kita.
Allah berfirman : Albaqarah : 195

وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (١٩٥

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik “.
Dalam ayat yang lain, Allah menyuruh kita menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka. Lihat At – Tahrim ; 66 : 6.

  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

 “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.“

            Panas api neraka bisa kita rasakan di dunia ini dalam bentuk kecemasan, kegelisahan dan ketidakbahagiaan akibat kita tidak bisa mengendalikan pikiran kita. Gosip, kabar burung, dan desas-desus  yang kita terima begitu saja tanpa klarifikasi bisa berujung terbentuknya suasana panas api neraka di atas.
            Termasuk dalam cakupan ayat di atas adalah kewajiban kita untuk menjaga kehancuran pikiran kita akibat salah cerna terhadap makanan yang masuk. Untuk itu kita harus menyeleksi setiap makanan yang masuk ke pikiran kita sebagaimanan kita menyaring makanan yang masuk ke mulut kita. Makanan bagi pikiran kita masuk lewat panca indera kita, terutama mata, telinga dan hati nurani. Oleh karena itu kita dapati agama kita Islam, sangat memperhatikan kedua panca indra ini, mata dan telinga . Coba kita lihat firman Allah dalam An- Nur ; 24 : 30.

            قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ (٣٠)

 “ Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman , "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya “. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat ".
Tentang telinga, Allah berfirman dalam Az-Zumar ; 39 : 17-18.

وَالَّذِينَ اجْتَنَبُوا الطَّاغُوتَ أَنْ يَعْبُدُوهَا وَأَنَابُوا إِلَى اللَّهِ لَهُمُ الْبُشْرَى فَبَشِّرْ عِبَادِي (١٧) الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الألْبَابِ (١٨)
 “Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembah- nya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira, sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba- hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal “

            Oleh karena itu, agar pikiran kita ikut menunjang terwujudnya kesehatan kita dan ikut melahirkan kebahagian hidup, yang perlu  kita lakukan adalah :
1.      Membatasi nonton TV – Film horor, film kekerasan, gosip, lawakan yang merendahkan martabat manusia.
2.      Menyaring informasi yag masuk lewat telinga kita – kasak kusuk, desas desus tak perlu kita tanggapi.
3.      Membaca Alquran dan Alhadis
4.      Mendengarkan ceramah agama
5.      Membaca buku-buku yang inspiratif, menggugah, dan memotivasi diri kita.
6.      Jauhi prasangka buruk, suuzhon atau negatif thinking.
7.      Membatasi / menjaga pandangan kita. Mata cendela keinginan kita. Want (keinginan) dan get (perolehan) berkaitan dengan kebahagiaan dan kekecewaan hidup kita .


Mudah-mudahan, apa yang disampaikan ini bermanfaat untuk lebih menjaga pikiran kita dari hal-hal menyebabkan kesehatan tubuh dan kebahagiaan hidup kita berkurang. Sehingga diharapkan kita lebih tenang beribadah kepada Alah Swt. Amin.

Post a Comment

0 Comments