Untuk beribadah kepada Allah Swt.
dengan sempurna diperlukan tubuh atau
badan yang sehat. Agar badan tetap sehat kita perlu menjaga makanan yang masuk
ke tubuh kita. Tubuh yang sehat akan mempermudah kita melakukan ibadah kepada
Allah juga akan mempermudah memperoleh kebahagiaan dan ketenangan hidup.Tak
jarang kita melakukan diet demi kesehatan kita. Ungkapan Inggris : You are what you eat. Kita
ditentukan oleh apa yang kita makan. Dalam agama kita ada anjuran untuk makan
makanan yang halal dan toyib (baik). Firman Allah dalam Albaqarah : 2 : 168.
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الأرْضِ حَلالا طَيِّبًا وَلا تَتَّبِعُوا
خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ (١٦٨)
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang nyata bagimu “.
Tidak hanya tubuh saja yang perlu makanan. Pikiran
kitapun juga sama.Tapi terhadap pikiran kita, kadang kita lengah, tidak
melakukan penyaringan atau diet terhadap informasi yang kita terima. Semuanya kita terima tanpa kita saring.
Padahal menurut ilmu kesehatan modern, kesehatan fisik kita 80 % ditentukan
oleh pikiran kita. Banyak orang yang sudah makan makanan yang hegines menurut
kesehatan, sesuai dengan kadar yang ditentukan oleh dokter dan bergizi, tapi
tetap saja sakit. Contoh : Seseorang yang pikirannya dipenuhi rasa ketakutan
atau iri hati dan prasangka buruk kepada orang lain, biasanya kesehatannya
buruk, meskipun ia sudah mati-matian melakukan diet. Mengapa demikian? Karena
ia hanya menjaga makanan yang masuk lewat mulutnya saja, tidak menjaga makanan
yang masuk lewat pikirannya. Dan inipun dapat kita alami.
Padahal kita tahu, faktor
non fisik, yaitu pikira kita turut berperan terhadap kesehatan fisik kita.
Lewat pikiran kitalah perasan-perasaan resah, susah, gelisah, dan tidak bahagia
terwujud. Perasaan-pikiran itu kemudian menghasilkan enzim-enzim yang berbahaya
bagi tubuh kita.
Oleh karena itu, banyak
sekali kita temukan ajaran agama kita yang meyuruh kita untuk menjaga diri dari
kehancuran, termasuk kehancuran pikiran kita.
Allah berfirman : Albaqarah : 195
وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ
إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (١٩٥
“Dan belanjakanlah
(harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah
kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah,
karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik “.
Dalam ayat yang lain, Allah menyuruh kita menjaga diri dan keluarga
dari siksa api neraka. Lihat At – Tahrim ; 66 : 6.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Hai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.“
Panas api neraka bisa kita
rasakan di dunia ini dalam bentuk kecemasan, kegelisahan dan ketidakbahagiaan
akibat kita tidak bisa mengendalikan pikiran kita. Gosip, kabar burung, dan
desas-desus yang kita terima begitu saja
tanpa klarifikasi bisa berujung terbentuknya suasana panas api neraka di atas.
Termasuk dalam cakupan
ayat di atas adalah kewajiban kita untuk menjaga kehancuran pikiran kita akibat
salah cerna terhadap makanan yang masuk. Untuk itu kita harus menyeleksi setiap
makanan yang masuk ke pikiran kita sebagaimanan kita menyaring makanan yang
masuk ke mulut kita. Makanan bagi pikiran kita masuk lewat panca indera kita,
terutama mata, telinga dan hati nurani. Oleh karena itu kita dapati agama kita Islam, sangat memperhatikan kedua
panca indra ini, mata dan telinga . Coba kita lihat firman Allah dalam An- Nur ; 24 : 30.
قُلْ
لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ
أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ (٣٠)
“ Katakanlah kepada orang
laki-laki yang beriman , "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan
memelihara kemaluannya “. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat ".
Tentang telinga, Allah berfirman dalam Az-Zumar ; 39 : 17-18.
وَالَّذِينَ
اجْتَنَبُوا الطَّاغُوتَ أَنْ يَعْبُدُوهَا وَأَنَابُوا إِلَى اللَّهِ لَهُمُ
الْبُشْرَى فَبَشِّرْ عِبَادِي (١٧) الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ
فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ
هُمْ أُولُو الألْبَابِ (١٨)
“Dan orang-orang yang
menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembah- nya dan kembali kepada Allah, bagi
mereka berita gembira, sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-
hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan
lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang
yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai
akal “
Oleh karena itu, agar
pikiran kita ikut menunjang terwujudnya kesehatan kita dan ikut melahirkan
kebahagian hidup, yang perlu kita
lakukan adalah :
1. Membatasi nonton TV –
Film horor, film kekerasan, gosip, lawakan yang merendahkan martabat manusia.
2.
Menyaring
informasi yag masuk lewat telinga kita – kasak kusuk, desas desus tak perlu
kita tanggapi.
3.
Membaca
Alquran dan Alhadis
4.
Mendengarkan
ceramah agama
5.
Membaca
buku-buku yang inspiratif, menggugah, dan memotivasi diri kita.
6.
Jauhi
prasangka buruk, suuzhon atau negatif thinking.
7. Membatasi / menjaga
pandangan kita. Mata cendela keinginan kita. Want (keinginan) dan get
(perolehan) berkaitan dengan kebahagiaan dan kekecewaan hidup kita .
Mudah-mudahan, apa yang disampaikan ini bermanfaat
untuk lebih menjaga pikiran kita dari hal-hal menyebabkan kesehatan tubuh dan
kebahagiaan hidup kita berkurang. Sehingga diharapkan
kita lebih tenang beribadah kepada Alah Swt. Amin.
0 Comments